Dari masing-masing pecinta MB memiliki kecenderungan yang berbeda dalam memilih MB untuk gacoannya di lapangan, bahkan banyak yang begitu minded pada hasil hutan di banding tangkaran dengan alasan tertentu. Hal ini menggugah saya untuk sedikit mengulas permasalahan ini dari sisi keunggulan dan kekurangannya
Menurut pengamatan saya selama ini keduanya mempunyai sisi kelebihan/keunggulan dan kelemahan/kekurangan. Hal ini tidaklah bisa kita tutupi baik secara kualitas maupun kuantitasnya, namun cukuplah menjadi bahan perbandingan dalam memilih murai batu untuk kontes. Tentu saja baik murai batu hasil hutan maupun hasil tangkaran bisa menjadi MB berprestasi sangatlah bergantung pada kualitas dalam hal merawatnya, baik kemampuan (ilmu) dan pengalaman masing-masing perawat. Selain itu membutuhkan kesabaran dan praktek yang konsisten berkesinambungan, hingga menghsilkan Mb yang diharapkan untuk lapangan/kontes.
Kelebihan hasil hutan:
1. Harga bahan lebih terjangkau
2. Biasanya sudah termaster isian dari alamnya
3. Mempunyai fisik dan pernafasan yang lebih terolah baik
4. Jarang menjadi manja atau jinak
5. Mengetahui galur murni atau asal wilayah dari MB tersebut
6. dll
Kekurangan:
1. Tidak mengetahui trah dari masing-masing Mb
2. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa beradaptasi dan familier dengan lingkungan dan menu yang kita sajikan (lama untuk bisa dinikmati suaranya)
3. Proses yang panjang yang membutuhkan kesabaran dan keuletan untuk membentuknya menjadi burung yang gacor dan siap bertarung di lapangan.
4. Semakin hari semakin langka mendapatkan MB hasil hutan, apalagi yang berkualitas lapangan (kian punah populasinya)
5. dll
Keunggulan Murai Batu Ternak:
(1) Bisa memilih trah dan model MB mana yang kita suka
(2) Mudah beradaptasi dan familier dengan kita
(3) Lebih mudah memaster sejak dini dari isian yang kita harapkan
(4) Lebih cepat bisa dinikmati lantunan suara/lagu yang dibawakannya
(5) Mudah didapatkan di seluruh pelosok tanah air dari peternak yang ada.
(6) Ikut serta dalam program pelestrian MB di alam Indonesia tercinta baik secara aktif maupun pasif.
(6) dll
Kekurangan Murai Batu Ternak:
(1) Membutuhkan kemampuan dan kesabaran dalam mengolah fisik dan mental agar memiliki fisik dan mental yang mumpuni untuk lapangan
(2) Membutuhkan masteran yang cukup untuk mengisi memorynya akan lagu yang dibawakannya saat berkicau
(3) Mudah sekali jinak dan manja bila mana tidak memiliki pengalaman dan kemampuan (ilmu) dalam merawatnya sehingga sangat sulit dalam membentuk karakter dan kemampuan fisik saat bertarung di lapangan.
(4) Terkadang perlu ditunjang sarana umbaran dalam membentuk fisik dan pernafasannya
(5) dll
Demikianlah bahan perbandingan untuk para pemula dalam memilih MB untuk dijadikan gacoannya, baik itu keuntungan maupun kerugian dari masing-masing (hasil hutan atau hasil tangkaran)
Baca Juga : Penilaian Kontes Burung Berkicau Di Tanah Air
No comments:
Post a Comment