Banyak penghobby yang mengkategorikan/mengklasifikasikan MB berdasarkan daerah/habitat di mana ia didapatkan (Murai Batu Medan, Aceh, Lampung, Bahorok, Jambi(Batangasai), kalimantan (Borneo), Pasaman dan lain sebagainya).
Ada juga yang mengklasifikasikan MB berdasarkan panjang ekor (ekor panjang, sedang dan pendek). Bahkan adapula yang membagi menjadi MB medan dan non medan. Dan masih banyak lagi pembagian tentang MB.
Bagi sebagian MB Lover's khususnya pemula, hal ini dipandang serius dan menyangkut kualitas lomba, namun bagi saya pribadi pembagian tersebut bukan sebagai pertimbangan khusus dalam memilih MB untuk lapangan. Karena bagaimanapun dari masing-masing daerah atau dari jenis ekor panjang, sedang ataupun pendek pernah menempati podium kehormatan (berprestasi) dan banyak pula yang tidak beruntung menempati podium tersebut (tidak laek prestasi).
Akan tetapi menilik dari kebutuhan pasar akan maraknya kontes MB di tanah air, tentu saja tidaklah cukup kita mengambil klasifikasi asal daerah sebagai acuan baik buruknya MB untuk lapangan. Seorang yang sudah lama berkecimpung di dunia kontes MB, barangkali potensi itu bisa dilihat dari hal lain tanpa memandang asal muasal dari MB-nya, apalagi di era ring sejak 2018 dimana galur daerah sudah kian pudar. Dengan demikian sesungguhnya kualitas MB lebih ditentukan oleh VARIASI LAGU yang dibawakannya saat menghadapi lawan, VOLUME, GAYA BERTARUNG dan PERFORMANCE (Penampilan keseluruhan).
Hemat saya, sekadar referensi bagi pemula dalam mencari gacoan lapangan untuk burung MB. Secara garis besar MB kita bagi menjadi 2 yaitu White Tail (WT) dan Black Tail (BT).
WT kita bagi lagi menjadi non gembung dan gembung. Sedangkan BT kita bagi menjadi pure BT, nokhtah dan balak. Untuk balak sendiri ada yang memasukkan ke BT dan ada pula ke WT.
Dan apalagi saat ini masing masing jenis MB ada kelasnya tersendiri dalam dunia kontes MB di tanah air misalnya ada kelas WT, BT dan gembung (Borneo).
Mindset dan minded terhadap jenis MB tertentu adalah hak setiap penghobby, namun penghobby yang baik tidak disibukkan untuk mencari asal daerah dari seekor MB atau sekadar mengukur panjang ekor MB, akan tetapi lebih menitikberatkan pada pencarian kualitas MB tersebut. Dan kualitas MB lebih ditentukan oleh variasi lagu, volume, gaya dan performance.
Baca Juga : Faktor Penentu Kualitas Seekor Murai Batu Kontes
No comments:
Post a Comment